Jumat, 11 Juni 2010

JANGAN MENJADI MALAS

KEMALASAN

Ada banyak orang berpendapat kemalasan merupakan hal yang biasa, tidak menjadi sesuatu yang serius. Kemalasan masih dianggap hal yang wajar dan manusiawi. Kemalasan telah menjangkiti manusia, baik itu pada masa kita ini maupun pada masa sekarang.

Sewaktu saya menyelidiki Alkitab untuk menyusun pelajaran ini, saya menjadi yakin bahwa dosa kemalasan adalah salah satu dosa yang harus dipandang serius. Dosa itu merupakan sesuatu sebab yang harus mengalami akibatnya, dosa menimbulkan penghukuman, kesengsaraan dan penderitaan.

2Tesalonika 3:10-11
10 Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan.
11 Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna.

Buku kamus memberi rumus kemalasan sebagai berikut “keengganan untuk bergerak, bekerja lamban, tak berbuat apa-apa.” Secara teologis kata itu bukan saja mengandung arti kemalasan dalam hal-hal kerohanian, tapi juga sikap apatis dan tidak aktif dalam pekerjaan-pekerjaan kekristenan.

Alkitab banyak berbicara tentang kemalasan yang merusak, mematikan dan terkutuk itu. Dalam Amsal 19:15 dikatakan: ‘Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar”. Kemudian dalam Amsal 21:25 dikatakan : “Si pemalas dibunuh oleh keinginannya, karena ta ngannya enggan bekerja.”

Alkitab mengatakan bahwa dosa kemalasan menyebabkan cara hidup yang negatif, yaitu hidup yang terhenti dan tidak efektif yang kesemuanya membuat orang itu tidak layak men jadi pengikut Kristus. Kemalasan rohani bukan saja dosa terhadap Allah, tapi juga dosa terhadap diri sendiri. Kemalasan itu menunjukkan jarak antara apa saudara seharusnya dan apa saudara sebenarnya. Juga menunjukkan perbedaan antara orang yang bagaimana saudara sebenarnya dan menjadi orang yang bagaimana saudara dapat.

Kemalasan adalah pembinasa kesempatan dan pembunuh jiwa. Kemalasan itu membunuh secara diam-diam tanpa banyak ribut-ribut, tapi hasilnya sama saja. Orang malas itu seumpama sepotong kayu yang terapung di air dan dibawa oleh arus — tanpa gerak dan minat. Jalan yang gampang ialah jalan yang populer, jalan yang lebar,jalan yang diikuti oleh orang banyak. Dengan mengambil jalan mi orang tak perlu mengeluarkan tenaga dan tak perlu berusaha karena siapa saja tak kehilangan kejantanannya. Kapal yang tak punya motor selalu mengapung ke hilir, tak pernah melawan arus. Demikian juga halnya dengan malas, dan mau tak mau akan mengapung kepada kebinasaan kekal.

Banyak orang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan mobil, bukan karena orang itu pengendara yang tak pandal, tapi justru karena pandai — dan jatuh tertidur sedang menye tir. Banyak orang yang berjuang dalam pergumulan rohani de ngan sia-sia, bukan karena orang flu melulu jahat tapi karena orang itu malas, tertidur atau mengantuk secara rohani. Dalam Efesus 5:14 dikatakan: “Bangunlah, hal kamu yang tidur dan bangkitlah dan antara orang mati dan Knistus akan bercahaya atas kamu.”

Banyak orang jadi sakit dan mati, bukan karena mereka mengotori tubuhnya dengan dosa, tapi kanena menyia-nyiakan tubuhnya. Mereka terlalu malas untuk mengurus dirinya. Tiap tahun kemalasan mengambil korban ribuan yang mati dijalan raya, ribuan jadi sakit payah dan tak terhitung jumlah orang orang yang menderita dan melarat di seluruh dunia.

Dalam Alkitab dosa karena tak mau melakukan apa yang di harapkan dan seseorang, yang sebenarnya sama saja parahnya dengan dosa karena melakukan apa yang dilarang oleh Allah. Saudara tak penlu melakukan apa-apa untuk menjadi hilang — bermalas-malas saja dalam hal keselamatan jiwa saudara — tak usah melakukan apa-apa. Yesus berkata gampang sekali untuk menjadi hilang. KataNya: “Lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang ma suk melaluinya” (Mat 7:13).

Dalam perumpamaan tentang talenta, kita membaca bukan hanya tentang upah yang ditenima oleh hamba yang setia, tapi juga tentang hukuman yang diterima. oleh hamba yang malas. Hukuman bagi orang yang tak melakukan apa-apa sama besar nya dengan hukuman bagi pezinah dan pembunuh. Matius 25:26. 30 adalah hukuman yang dijatuhkanNya: “Hai kamu, hamba yang jahat dan malas .. . . Sebab itu ambilah talenta itu danpadanya . . . . Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna it ke dalam kegelapan yax paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap. dan kertak gigi.” Hamba yang tak berguna itu sebenarnya tidak melakukan kesalahan teknis, Ia hanya tenlalu malas melaksanakan tugas yang dibebankan ke padanya. Dosanya ialah dosa karena tak melakukan sesuatu.

Dosa utama dari kelima anak dara yang bodoh itu bukanlah dosa percabulan, berdusta ataupun menipu. Mereka hanya lalai menyediakan minyak bagi dirinya. Mereka dihukum bukan ka rena dosa yang menyolok, tapi karena kemalasan dan ketidak setiaan. Waktu mempelai laki-laki datang, pintu kesempatan tertutup rapat dan suara Allah yang memberi hukuman terde ngar: “Aku tidak mengenal kamu” (Mat 25:12).

Dalam setiap bidang kehidupan, orang pemalas adalah orang yang kalah. Mahasiswa-mahasiswa atau siswa-siswa yang kerja nya tidur-tiduran saja tak mungkin lulus dalam ujian. Ijazah ijazah biasanya dibenikan sebagai hasil dan kerja keras dan te kun, bukan untuk bakat-bakat dan kesanggupan yang tidak dikembangkan. Biasanya hanya mahasiswa yang mau bekerja yang mendapat pujian dan profesornya. Dalam pertanian, dalam dunia dagang, di sekolah, dalam paberik, pendeknya di semua lapangan hidup, kemalasan mendapat hukuman dan kerajinan dan kesetiaan mendapat upah.

Kemalasan adalah unsur perusak dalam hidup sehari-hari. Karena kemalasan banyak jiwa yang telah hilang, kota-kota diamuk api, banyak rumah tangga jadi retak. Kemalasan itu telah menghambat orang-orang gelandangan untuk mempu nyai hidup yang lebih terhormat, menghambat pelacur untuk hidup bersih, dan menghambat maling-maling untuk jujur.

Tepatlah kata orang “Bukan apa yang kau telah kerjakan, tapi apa yang tidak kau kerjakan yang membuat hatimu tidak tenteram di kala matahari terbenam.” Kata-kata hiburan yang mungkin dapat kita ucapkan kepa da seorang teman yang sedang susah, pertolongan yang mungkin dapat kita berikan untuk meningankan sedikit beban se seorang, sedikit uang yang mungkin dapat kita berikan kepada seseorang yang kekurangan — inilah semua hal yang kita la laikan yang menyebabkan kita menyesal dan juga yang me nyebabkan orang-orang lain tidak mendapat pertolongan yang mereka butuhkan. Kalau karena kemalasan kita tidak melaku kan perbuatan kasih, kata-kata hukuman Yesus ialah: “Segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dan yang paling hina mi, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (Mat 25:45).

Ada beribu-ribu manusia yang malas pergi ke gereja. Mereka lebih suka tidur lama di han Minggu atau pergi berolahraga. Ada juga orang-orang yang lebih suka duduk di rumah baca koran dan berdaith bahwa mereka dapat mendengarkan khot bah dan radio atau melihat acara gereja dalam televisi. Mereka kira dengan berbuat begitu tanggung jawab keagamaan mereka sudah selesai.

Ada juga orang-orang yang malas berdoa. Rasul Paulus berkata bahwa kita hams tetap berdoa (1 Tes 5:17). Maksud Paulus ialah bahwa kita hams dalam sikap berdoa setiap waktu. Karena kita malas, hidup doa kita jadi tenlalai akibatnya sumber kerohanian kita jadi kering. Saya sudah tahu dan pengalaman, kalau saya pagi-pagi pergi tanpa lebih dulu mengkhususkan waktu sebentar untuk berdoa, han itu betul-betul had jelek, kesulitan dan soal-soal datang bertubi-tubi. Kebanyakan dan kita lebih suka tidur sekejap lagi pagi. pagi daripada menggunakan waktu Jima belas menit dalam doa dengan Allah.

Kita membiarkan segala hal menghalangi kita berhubungan dengan Allah. Kalau saudara punya janji untuk bertemu de ngan presiden negara saudara pada suatu jam tertentu, saya berani mengatakan bahwa saudara tidak akan lalai atau tenlam bat. Barangkali sebelum pergi saudara akan betul-betul menye diakan dir! saudara apa yang hendak saudara katakan, pakaian maria yang hendak saudara pakai dan lain sebagainya, sebab hendak menemu! ‘orang yang begitu penting. Tap! kita selalu terlambat dan lamban terhadap janji kita dengan Allah. Kita tak pemah mempersiapkan pikiran kita untuk jam doa kita. Biasanya kita member! Allah sisa-sisa waktu kita, atau saat ter akhir sebelum kita pergi tidur, pada waktu mana kita sudah be gitu mengantuk dan cape sehingga kita tak dapat memusatkan pikiran lagi pada doa kita. Dalam hal ini kita melakukan dosa kemalasan.

Ada beribu-ribu orang Kristen yang malas membaca Alki tab; 1 Petrus 2:2 mengajarkan kepada kita, bahwa kita hams “selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, su paya olehnya kamu bertumbuh”. Sebabnya maka banyak orang Kristen tidak bertumbuh ialah karena mereka tidak membaca Alkitab dan sebabnya mereka tidak membaca Al kitab ialah karena mereka terlalu malas. Pemazmur mengata kan bahwa ia memikir-mikirkan hukum Allah siang dan ma lam, dan sebagai hasilnya, Firman Allah adalah bagaikan madu bagi hati dan jiwanya. Banyak di antara pembaca yang ben- tanya-tanya dalam hati: mengapa saya tidak memiiki gairah dan sukacita dad pengalaman Kristen seperti dimiiki orang orang lain? Jawabnya ialah karena saudara tidák membaca A.lkitab saudara. Saudara mempunyal dosa kemalasan. Sauda ra tidak mengeijakan apa yang seharusnya saudara kerjakan.

Banyak orang yang malas menyaksikan Kristus. Kapankah yang terakhir saudara berbicara tentang Kristus kepada seserang? Kapankah yang terakhir saudara menolong seseorang sehingga ia memperoleh pengetahuan tentang Knistus yang menyelamatkannya? Banyak orang yang saudara temui se tiap han yang membutuhkan Jumselamat, tapi tak sepatah katapun keluar dan bibir saudara untuk mencoba menolong mereka untuk Knistus. Saudara mempunyai dosa kemalasan, akibatnya orang lain tidak mendapat keselamatan.

Banyak juga orang yang malas dalam cara hidupnya. Malas dalam cara berpakaian dan percakapan adalah dosa. Malas dalam adat istiadat sehari-hani adalah dosa. Daftan dosa ke malasan dapat diperpanjang, mencakup banyak bidang; seper ti : malas dalam kebiasaan-kebiasaan menyupir mobil di jalan jalan raya, sehingga membahayakan jiwa orang lain; malas dalam menjaga kebersihan tubuh, soal kedua yang terpentiing sesudah kesalehan; malas untuk tersenyum yang seharusnya selalu ada pada wajah setiap orang Kristen bagaimanapun keadaannya; malas menolong orang-orang yang membutuh kan saudara di lingkungan tempat tinggal saudara; malas memberi sumbangan kepada dana sosial, supaya orang-orang yang miskin dan malang dapat ditolong.
Ada juga orang-orang yang malas untuk memberi perpuluh an dan uang persembahan kepada Kerajaan Allah. Kalau pe dagang-pedagang mengurus pembukuan dagangnya seperti orang-orang Kristen mengurus pembukuan utang-utangnya kepada Allah, pedagang-pedagang itu akan gulung tikar dalam beberapa han saja.

Ada beribu-ribu orang Kristen yang mengantuk dan terti dur dan menutup mulutnya rapat-rapat sedangkan dunia mi sudah begitu memerlukan Injil Yesus Kristus. Alkitab mem peringatkan dalain Yesaya 56:10: “Sebab pengawal-pengawal umatKu adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja.” Dalam Roma 12:11 kita dinasehati supaya “janganlah hendak nya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Ada banyak caranya saudara dapat mela yarn Kristus, bagaimanapun keadaan saudara.

Perjanjian Baru terus menerus memperingatkan dosa kema lasan. Dalam Ibrani 6:12 tertulis: “Agar kamu jangan menjadi lainban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijan jikan Allah.”

Martin Luther menulis dalam salah satu khotbahnya : Si Iblis mengadakan suatu perayaan, di mana pesuruh-pesuruhnya berkumpul untuk memberi laporan tentang hasil pekerjaan mereka.

Seorang berkata, “Saya telah melepaskan binatang-binatang buas terhadap suatu kafilah Kristen di padang gurun; dan tulang-tulang mereka sekarang putih berserakan di atas pasir.” “Apa gunanya ?“ kata si Iblis. “Jiwa mereka semua masih diselamatkan.” “Sudah sepuluh tahun lamanya saya membujuk seseorang supaya ia malas-malas saja dan tidak susah-susah tentang kese lamatan jiwanya. Akhirnya saya berhasil; orang itu sekarang sudah jadi miik kita”, kata seorang lain. Si Iblis bersorak kegirangan, dan malam itu bintang-bintang di neraka menyanyi-nyanyi dan bersuka-ria.

Barangkali dosa kemalasan dan penyia-nyiaan kerohanian sama besar jasanya dengan dosa-dosa keji lainnya yang banyak kita dengar dalam mengisi penghuni-penghuni neraka. Dosa kemalasan ini nampaknya begitu sepele, tidak berbahaya, tidak bercela; tapi sebenarnya biasanya lebth mematikan bagi roh manusia daripada banyak dosa yang paling keji sekalipun.

Hal yang paling jelek yang dilakukan oleh kemalasan terhadap seseorang ialah merampas daya kerohanian orang itu, yakni daya kekuatan mengambil keputusan Kristen. Kalau ia dalam keadaan bodoh dan malas, keadaan kerohanian yang setengah tidur ini tak memungkinkan dia memiih Kristus. Mungkin ia dapat menyetujui kebenaran dengan pikirannya; ia malahan mungkin mengetahui doktrin-doktrin agama, tapi ia takkan sanggup mengambil tindakan positif. Jalan di depannya lebar dan rata. Ia tahu jalan mana yang harus ditempuhnya, tapi kemalasan telah membuat keinginannya lemah dan tak bertanggung jawab. Dosa ini harus diakui sama seperti dosa dosa lainnya Dalam Yakobus 4 17 ikatakan “Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.”

Di antara orang banyak yang berkumpul di sekitar salib Kristus ada orang-orang yang punya dosá kemalasan. Walau pun Kristus Anak Allah sudah hampir mati, Matius 27:36 melaporkan bahwa “Mereka duduk di situ menjaga Dia”. Alangkah acuh-tak-acuhnya sikap orang-orang ini! Kemalasan seperti itu tak bisa masuk akal ! Tapi sesaat sebeluni Yesus menghembuskan nafasNya yang terakhir, Ia melihat ke pada orang-orang berdosa di sekelilingnya, yakni, para pencuri, pembunuh, penjudi, orang-orang munafik, orang-orang yang memakai nama Allah dengan sia-sia, orang-orang cabul, orang orang congkak, pendengki, orang-orang pelahap dan orang-orang malas; lain Ia berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk 23 34) Pada saat itu, Domba Allah (bagi setiap orang yang mau percaya) mengambil semua dosa th mi Dengan pekerjaan penyelamatan yang sempurna Ia membuka jalan ke Sorga. Hidup kekal sekarang dapat dicapai oleh setiap orang. Juru selamat sama dekatnya dan saudara dengan penyerahan hati saudara kepadaNya, atau saudara dapat juga membuat Dia jauh dan saudara menurut keinginan saudara. Roh saudara yang membangkang dan malas adalah penghambat yang paling besar bagi Dia untuk masuk ke dalam hati Saudara.

Jangan menjadi malas ya…………….


KEMALASAN MEMBUAT KITA GAGAL MERAIH CITA-CITA