Jumat, 13 November 2009

Status Anda Yang Baru Di Dalam Kristus




Anda di dalam sebuah gereja lokal dimana anda bergereja dan tercatat sebagai anggotanya saat ini disebut dengan sebutan jemaat. Hal ini berkaitan erat dengan identitas jemaat (baca: Anda) di dalam Kristus sebagai tujuan abadi Allah (Douglas, 2000: 269). Pemberitaan Injil Kristus memberikan dampak pada buah pertobatan dan mukjizat yang menghasilkan iman (KPR 19:9-11,18,19). ”Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17).

Anda yang memiliki status yang baru di dalam Kristus pada hakekatnya telah tersurat di dalam surat Paulus di jemaat Efesus. Pemaparan mengenai status anda di dalam Kristus akan menjelaskan tujuan dari status baru yang anda terima di dalam Kristus. ”Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef 2:10). Pengetahuan dan kesadaran anda di dalam Kristus itulah yang akan menuntun hidup anda ke arah tujuan ilahi, dimana anda layak disebut sebagi murid-murid Kristus jika anda berbuah banyak. ”


Anda adalah orang kudus ”orang percaya”

Dalam Efesus 1:1,15,18; 2:19; 38,18; 4:12; 5:3; 6:18 Paulus menyapa penerima surat sebagai orang-orang kudus (Yun. hagioi), yakni mereka yang percaya dalam Kristus sebagai gambaran orang beriman. Orang-orang kudus menunjukkan kepada kedudukan dalam Kristus, sementara sebagai orang-orang percaya menekankan sifatnya dihadapan Allah. orang kudus merupakan ”seseorang yang telah mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” (Wiersbe, Warrean W. Kaya Di Dalam Kristus. (Bandung: yayasan kalam Hidup, 2001) hal 9)

Orang-orang kudua dan orang-orang percaya keduanya memiliki pengertian yang erat berhubungan, di satu sisi mereka tidak dapat kudus tanpa percaya dan mereka tidak dapat percaya kalau mereka bukanlah orang-orang kudus. Mereka disebut orang-orang kudus, bukan karena mereka sendiri adalah kudus, tetapi karena mereka ”dikuduskan” (Yun. hegiasmenoi, 1Kor 1:2), karena mereka dipanggil menjadi orang-orang kudus (Yun. kletoi hagioi, Roma 1:7; 1Kor 1:2) oleh Tuhan. Hal ini karena anda diselubungi oleh Roh dan hidup Kristus (1Kor 6:11). Kekudusan anda adalah sebuah atau suatu pemberian, anugrah Allah di dalam Kristus. Mereka kudus ”dalam Kristus” (Yun. En Christoi Yesou) yang telah menjadi ”kekudusan” anda (1Kor 1:30; bd. Kol 1:22). Itulah tempat, ruang dan dasar kekudusan anda. Di luar Kristus anda tidaklah kudus (Abineno 2001:4).

John Stott mengatakan bahwa sebutan orang-orang kudus merujukepada semua umat Allah. setiap orang Kristen dapat disebut sebagai orang kidus sebab telah dikhususkan menjadi ”milik Allah”. orang-orang percaya dimaksudkan sebagai orang ”yang percaya” dan ”yang dapat dipercayai”. Orang-orang kudus dan orang-orang percaya di dalam Kristus memiliki arti bahwa seseorang dipersatukan secara pribadi dan hidup dengan Kristus. Hidup yang menggantungkan diri sepenuhnya kepada Kristus sebagai sumber kehidupan itu sendiri (Stott, 2003:17).


Jemaat sebagi umat pilihan Allah

Jemaat sebagai umat pilihan Allah dan mempunyai hak untuk memperoleh segala berkat rohani di dalam sorga (Ef 1:3,4). Allah memilih jemaat, kata memilih disini dalam bahasa Yunaninya adalah bentuk aorist middle indikatif exelaxato yang kata dasarnya adalah eklego. Eklego dipakai dalam kebiasaan pekerjaan Allah dalam memilih bangsa Israel (Henry vol. 6:24). Dalam hal ini anda dipilih di dalam Kristus dan bersifat abadi, selama-lamanya permanen (Baxter 1988:109).

Dasar pemilihan atas diri anda adalah karena Allah telah berkenan memanggil dan memilih (exekaxato) anda (dari umat manusia yang sesat dan hilang, - ”masa perditionis’) menjadi suatu persekutua yang baru, yakni suatu persekutuan untuk kehidupan (keselamatan) yang kekal. Pilihan itu telah Allah buat ”dalam Kristus” (Yun. en Christoi) yang artinya dibuat berdasarkan karya Kristus sebagai juruselamat.

Pemilihan Allah terhadap diri anda berlangsung sebelum dunia diciptakan (Yun. pro kataboles kosmou). Tuhan Allah tidak memilih hanya karena ia mau memilih saja. Ia memilih karena ia mempunyai maksud supaya kita kudus dan tidak bercacat dihadapan-Nya. pilihan Allah adalah pilihan untuk keselamatan (Yun. soteria)). Pilihan ALLAH ITU ADALAH SUATU ANUGRAH YANG HARUS KITA PAKAIKAN UNTUK KEMULIAAN ALLAH (Abineno 2001:10-12).

Pemilihan bersangkut paut dengan penentuan sejak semula, bukan secara kebetulan anda percaya kepada Kristus (Yoh 15:16). Allah telah menentukan pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah (Ef 1:5) dengan maksud supaya menjadi serupa dengan Kristus (Rom 8:29-30), dan memiliki hak waris Kerajaan Allah.


Anda sebagai umat tebusan

Anda sebagai umat tebusan Allah di dalam Kristus ketika anda dalam kematian atas dosa (Ef 1:7; bd. Gal 3:13; 1Kor 6:20). Ia telah menebus kita (Ef 1:7a). Kata menebus berarti ”membeli dan membebaskan dengan membayar sejumlah harga.” Anda dibebaskan dari kuk perhambaan (gal 5:1), dan bebas dari perbudakan dosa (Roma 6) dengan harga yang mahal, yaitu darah-Nya sendiri (1Ptr 1:18) dan itulah yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus (Wiersbe, 2001:20).

Abineno mengatakan bahwa Paulus dalam ayat 7 menjelaskan mengenai kasih yang diberikan kepada jemaat dan Kristus itu ialah penebusan oleh darah-Nya:

Apolutrosis (Ind. Pembebasan, penebusan) biasanya dipakai dalam dua arti. Pertama, pembebasan oleh penebusan dengan uang, umpamanya orang-orang hukuman atau hamba-hamba (bd. A.l. mat 20:28; Ibr 11:35). Kedua, pembebasan atau kelepasan dalam arti yang umum (bd. Dan 4:34). Dalam Perjanjian Baru apolutrosis dipakai dalam arti yang akhir ini dan (kecuali, Ibr 9:15, umumnya juga dalam arti yang mutlak (bd. Luk 21:28; Rom 8:23; Ef 1:14; 4:30). (2001:15).

Paulus menekankan bahwa Allahlah yang memprakarsai dalam penyelamatan umat_nya melalui penebusan di dalam Kristus sebagai berkat yang dianugrahkan kepada jemaat (Stott, 2003:26)

Segala berkat rohani di dalam sorga telah dianugrahkan kepada jemaat di dalam Yesus Kristus Tuhan (Ef 1:3), karya-Nya di kayu salib memungkinkan manusia memiliki jaminan hidup yang kekal bersama Allah. seperti dalam Efesus 3:12 berkata: ”Di dalam dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.”


Anda sebagai anggota tubuh Kristus

Tenney mengatakan bahwa di dalam Efesuslah di dalam Perjanjian Baru, di mana kata ’jemaat’ berarti gereja yang universal, bukan suatu kelompok lokal (Tenney, 1995:394). Jemaat sebagai tubuh Kristus dalam arti lukisan secara universal (Ef 1:22,23; bd. Rm 12:4,5; 1Kor10:16,17; Kol 1;18).

Tubuh Kristus merupakan gambaran yang baru tentang sebuah gereja sebagai suatu tubuh tunggal fungsional ”a single congregation” (1 Kor 12:17), yang terbentuk dari orang-orang Yahudi dan orang-orang bukan yahudi, yang memiliki norma-normanya sendiri dan terlibat dalam suatu pergumulan rohani. Tujuannya adalah ”kesatuan iman... pengetahuan yang benar tentang Anak Allah...tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Tenney, 1995:396; bd.4:13).

Jemaat memiliki kesatuan dengan Kristus sebagai lukisan antara tubuh dan kepala. Keanekaragaman dalam tubuh Kristus bertujuan untuk saling melengkapi dari aneka karunia rohani yang diberikan oleh Kristus pada jemaat-Nya bagi pembangunan tubuh Kristus. Masing-masing anggota tubuh Kristus memiliki kemuliaan yang sama dan juga dalam fungsinya sebagai anggota tubuh Kristus.

Jemaat adalah Bait Allah (Ef 2:21,22) merupakan kemuliaan Allah yang pernah memenuhi Bait Suci di Yerusalem, dan kini, Yesus Kristus yang adalah kemuliaan Allah memenuhi Jemaat melalui Roh-Nya (Stott, 2003:59)


Jemaat adalah manusia baru di dalam Kristus

Jemaat diciptakan baru di dalam Kristus (Ef 2;15; 4:17-32; bd. 2Kor 5:17). Paulus berangkat dari yang negatif ke yang positif. Dari pembatalan sesuatu yang lama (hukum) ia bergerak menuju kepada penciptaan sesuatu yang baru (manusia baru). Hukum memisahkan antara Yahudi dan non-Yahudi, tetapi setelah hukum sumber perbedaan disingkirkan dari non-Yahudi, maka tidak ada yang dapat memisahkannya. Kristus telah mempersatukannya dalam ”sat manusia baru guna terciptanya kedamaian, satu manusia baru” yang menuju kepada ”kedewasaan penuh” (Ef 4:13). Semua orang Kristen bersama-sama menjadi satu komunitas Kristen, dimana ”tidak ada lagi orang Yunani atau orang Yahudi” (Kol 3:11; Gal 3:28).

Jadi, pada saat Yesus menderita dan mati di kayu salib memikul kuk hukuman karena dosa manusia, pada saat itulah Ia membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, juga menciptakan ”satu manusia baru” di dalam diri-Nya. ”satu ras manusia baru” yang didamaikan dan dipersatukan Kristus di dalam diri-Nya sendiri (Stott, 2003:96).

Gerald Cowen mengatakan bahwa manusia baru bertujuan sebagai pelukisan. Efesus 2:10 berkata, ”Kita adalah hasil ciptaan Allah yang sempurna di dalam Kristus Yesus untuk tujuan pekerjaan yang baik”. Tujuan Allah adalah hidup yang penuh dengan ketaatan. Hidup kita adalah hidup yang penuh dengan ucapan syukur di dalam Allah. Di mana setiap orang percaya adalah ciptaan baru dan juga sebagai bagian dari ciptaan yang lebih besar berdasarkan penebusan salib Kristus (bd. Efesus 2:15).


Jemaat sebagai pengantin perempuan Kristus.

Jemaat yang dilukiskan sebagai pengantin perempuan Kristus diharapkan jemaat dapat menjaga dan memiliki kesucian dan hidup yang benar di hadapan Allah. Jemaat mengalami pengudusan hidup dari hari, memiliki kesetiaan dalam ketaatan kepada Kristus.

Jemaat sebagai pengantin perempuan Kristus, ia sangat dikasihi oleh Kristus dan menerima anugerah Allah dalam Kristus. Dalam status seperti itulah diharapkan jemaat memiliki relasi yang penuh kasih mesra, relasi yang intim dengan Kristus, oleh karena jemaat ada di dalam Kristus dan Kristus ada di dalam jemaat. Jemaat yang mengasihi Kristus dalam segenap hidupnya (bd. Yoh 14:23). Ia telah mengasihi kita (Ef 1:6). Kita tidak dapat menjadikan diri kita sendiri dikasihi Allah; tetapi Ia, dengan kasih karunia-Nya, menyebabkan kita dikasihi Kristus. Karena kasih karunia Allah dalam Kristus, kita diterima di hadirat-Nya.

Jemaat sebagai keluarga Allah

”Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah”
Efesus 2:19

Dalam Efesus 2:19 menyatakan lukisan yang indah mengenai jemaat, yang berkembang makin dekat dan karib: kamu.....kawan sewarga dari....keluarga Allah. Jemaat sebagai keluarga Allah menunjukkan ia sebagai milik kepunyaan Allah (bd. I Petrus 2:9). Jemaat merupakan anak-anak Allah yang kekasih (Ef 5:1; 1:4-5; bd.Yoh 1:12).

Menurut Martin dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini Jilid 3 (Matius-Wahyu) mengatakan bahwa Paulus memiliki kekaguman atas rahasa dan keunikan jemaat sebagai keluarga Allah. Kesatuan masyarakat yang universal ini, yang adalah tubuh Kristus (Ef 1:23; 3:6; 4:4; 5:30) menjadi tumpuan perhatiannya yang besar (Ef 4;3). Melalui karya pendamaian Kristus di kayu salib (Ef 2:16), Allah telah menjadikan Anda manusia baru (Ef 2;15), suatu ”keluarga ilahi” yang didalamnya Yahudi dan bukan Yahudi dimasukkan sebagai sesama saudara (Ef 1:5; 2:19; 4:6; 5:1). Terjadinya keluarga ini, dimana segala rintangan kebangsaan, kebudayaan dan kedudukan sosial diruntuhkan (Martin, 1986:598).

Stott juga memberikan penekanan yang senada dengan Marti bahwa penekanan keluarga Allah disini adalah tentang persaudaraan dalam perkawanan dan kesewargaan, yang melintasi semua kendala baik yang berupa ras, sosial, ekonomu maupun daerah. Dalam Perjanjian Baru ungkapan yang sering muncul dan merujuk kepada orang Kristen ialah ”saudara”. Seorang saudara menikmati hubungan yang akrab, cinta kasih yang dalam, perhatian yang tulus, dan dukungan yang mantap dari keluarganya. Justru kasih akan saudara seharusnyalah senantiasa menjadi salah satu ciri khas sifat setiap warga dari komunitas baru di dalam karya kristus (Stott, 2003:102).

Jemaat adalah keluarga Allah (Yun. Oikos Theou), yang dibangunkan di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan kristus yesus sebagai batu penjuru (Ef 2:19,20). Jemaat sebagai keluarga Allah pertama-tama dibangun berdasarkan pemberitaan Injil Kerajaan Allah, yang dipercayakan kristus kepada para rasul dan nabi. Yang paling penting dalam bangunan tubuh Kristus adalah ”batu penjuru” (Yun. Akrogomaios), yaitu Yesus kristus. Yesus adalah dasar (Yun. Themelios) bangunan (1Kor 3:11).

Kiasan yang dihubungkan dengan Kristus adalah Kepala jemaat (1:22). Ia adalah bagian yang penting dari bangunan (1:21). Jemaat dapat disebut sebagai keluarga Allah apabila ia memiliki hubungan yang erat dan bergantung kepada kristus sepenuhnya (Abineno, 2001: 77-81).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar