Jumat, 23 Oktober 2009

Konsep yang mempengaruhi aspek hidup









BAHAN BACAAN: Ayub Pasal 3-5



Dalam penderitaannya, Ayub tidak menuduh bahwa Allah yang membuatnya menderita. Namun dalam posisi sebagai manusia yang lemah ia mengalami suatu ketidakstabilan emosi yang mengakibatkan ia patah semangat “kehabisan tenaga”, sehingga ia mengutuki hari kelahirannya (3:1-24). Allahnya Ayub bukanlah Allah yang dapat bertindak sewenang-wenang seperti yang dituduhkan “dimengerti” oleh Elifas (5:17-18).

Ayub adalah orang benar dimata Allah (1:1,8; 2:3), namun mengapa ia harus mengalami penderitaan yang bukan kesalahannya? Ia menderita karena sang Iblis menggugat pernyataan Allah mengenai Ayub dimata Allah (1:9-11). Hasil sampingan yang dialami Ayub setelah mengalami penderitaan itu adalah sebagai pendewasaan imannya. Di sini menekankan bahwa Allahnya Ayub bukanlah Sang Penganiaya.

Dari pernyataan di atas memberikan kesimpulan dimana Allah tidak memberikan kepastian terhadap orang benar bahwa ia akan menerima berkat, kecuali keselamatan jiwanya.

Prinsip lain yang saya peroleh adalah cara pandang seseorang atau pola pikir seseorang itulah yang mengendalikan hidup dan kehidupannya. Pola piker yang salah akan berdampak kepada tindakan dan tubuhnya baik secara emosi dan fisik (3:25-26).

Jika seseorang memiliki konsep yang benar mengenai Allahnya (Alkitabiah), maka dalam hidupnya akan dipimpin oleh apa yang ia percayai tentang Allahnya. Iman yang dimiliki seseorang itulah yang akan mempengaruhi pola pikir dan selanjutnya pola pikir yang dipimpin oleh iman itu pula yang membuahkan tindakan yang benar.

Pola pikir manusia dipengaruhi oleh tiga factor, yakni: mistik/irrasional, realita/pengalaman manusia dan terakhir adalah rasio yang dipengaruhi oleh iman yang berdasarkan firman Allah.

Betapa penting pola pikir yang baik itu didasarkan atas iman kepada Allah yang benar, maka diperlukan pendidikan dan pendisiplinan spriritualitas yang di latih terus menerus selaras denga firman Allah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar