Kamis, 22 Oktober 2009

PELAYANAN ROH YANG MEMIMPIN KEPADA PEMBENARAN

Bacaan Alkitab : 2 Korintus 3:7-9

Pengantar


Kalau mendengar kata roh, kebanyakan orang langsung menghubungkannya dengan fenomena mistik atau kuasa supranatural. Dalam hal ini saya tertarik untuk menggali dan mengobservasi, serta menganalisis apa itu yang disebut Pelayanan Roh yang dimaksud oleh Rasul Paulus yang terdapat dalam teks 2 Korintus 3:8.

Pertanyaan Pembimbing

Untuk mengerti makna kata Pelayanan Roh dalam teks 2 Korintus 3:8, maka dimunculkan pertanyaan yang mendasari gagasan pemilihan kata (Pelayanan Roh) yang dibahas. Pertanyaan-pertanyaan pembimbing sebagai berikut:
1. Bagaimanakah latar belakang pelayanan yang dilakukan Paulus?
2. Apakah maknanya Pelayanan Roh itu dan apa hubungannya dengan fenomena supranatural?
3. Apakah dampak dari Pelayanan Roh itu?

Kemungkinan jawaban

Menurut Hilyerr mengatakan bahwa Pelayanan Roh merupakan pelayanan yang dilakukan oleh pelayan-pelayan dari suatu perjanjian yang baru yang dikerjakan oleh Allah sendiri, yakni pekerjaan Roh Kudus yang telah diberikan dan berdiam di dalam hati orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Karunia Roh Kudus tersebut merupakan jaminan bahwa Ia telah memateraikan orang-orang percaya sebagai tanda milik-Nya. (Hillyer, Norman. dalam Tafsiran Alkitab Masa Kini Jilid 3: Matius-Wahyu (Jakarta: OMF, 1986) hal 543-544).
Dengan jalan percaya kepada Yesus yang telah mati dan bangkit dari antara orang mati, Allah memberikan secara cuma-cuma dengan memperkenankan manusia berkedudukan benar “dibenarkan” di hadapan Allah. Pembenaran Allah tidak dapat dicapai dengan usaha manusia, melainkan hanya dengan jalan percaya pada Yesus.
Pelayanan Roh merupakan pelayanan yang memimpin kepada pembenaran, maksudnya adalah bahwa buah dari pelayanan Paulus oleh pemberitaan Injil Kristus yang dikerjakan oleh Allah sendiri. Melalui pelayanan Paulus orang menjadi percaya kepada Kristus. Orang-orang yang menjadi percaya kepada Yesus Kristus merupakan orang-orang yang diperdamaikan dengan Allah, sehingga orang yang sudah percaya dilayakkan dan dibenarkan di hadapan Allah.

Latar belakang: Pelayanan yang dikerjakan Paulus sebagai pelayanan Perjanjian Baru

Untuk memahami apa itu Pelayanan Roh yang dimaksud oleh Paulus, maka perlu menyimak dan memperhatikan pelayanan yang sudah dan sedang dikerjakan oleh Paulus.
Pelayanan yang dikerjakan Paulus merupakan kesaksian hidup Paulus sendiri yang didasarkan atas kekuatan kasih karunia Allah (2 Korintus 1:12), dan atas keyakinannya pada Kristus (2 Korintus 3:4). Yang menjadi kesanggupan Paulus merupakan pekerjaan Allah semata-mata, yakni menjadi pelayan-pelayan dari suatu Perjanjian Baru (2 Korintus 3:5,6) dan Paulus menyebut dirinya sebagai pelayan Allah (2 Korintus 6:4).
Pelayanan Paulus merupakan pemberitaan tentang Yesus Kristus, Anak Allah di tengah-tengah orang-orang Korintus, supaya melalui pemberitaannya itu orang Korintus menjadi percaya pada Kristus dan memperoleh jaminan sebagai milik kepunyaan Allah melalui karunia Roh Kudus (2 Korintus 1: 19-22), “semakin banyaknya orang yang menjadi percaya” (2 Korintus 6:3,4).
Pekerjaan Pelayanan Paulus dalam memberitakan Injil di Troas (2 Korintus 2:12), dimana pekerjaan pelayanannya “pelayan Allah” sebagai gambaran penundukan diri pada Allah yang dikuasai oleh kasih Kristus (2 Korintus 5:13,14). Kemudian Paulus menyebut pelayanan pemberitaan Injil Kristus dengan sebutan pelayanan pendamaiaan.
Pelayanan pendamaian dipandang sebagai tugas yang harus dikerjakan oleh Paulus untuk memberitakan berita pendamaian di dalam Kristus. Kristus yang telah mati untuk semua orang, untuk mendamaikan manusia berdosa dengan Allah (2 Korintus 5:15-19). Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh Paulus adalah sebagai pelayan Allah (2 Korintus 6:3,4).
Pemberitaan Injil Kristus disejajarkan dengan pemberitaan kebenaran dan kedaulatan Allah. Kristus yang diberitakan oleh Paulus merupakan sebagai kebenaran yang hakiki dari Allah (2 Korintus 6:7). Pelayanan yang menyatakan kebenaran sebagaimana dalam pemberitaan Injil yang dilakukan oleh Paulus adalah bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Kemuliaan Kristus merupakan gambaran Allah yang sejati, yakni kemulian Allah yang nampak pada wajah Kristus (2 Korintus 4:1-6).

Studi Kata: Pelayanan Roh

Menurut Susanto kata pelayanan (Yun: diakonia) muncul dalam Perjanjian baru sebanyak 34 kali dan dalam surat 2 Korintus sebanyak 12 kali. (Sutanto, Hasan. PBIK Jilid II. (Jakarta: LAI, 2003) hal 196-197). Sementara dalam Alkitab Terjemahan Baru (LAI) muncul sebanyak 16 kali (2 Korintus 3:3,7,8,9; 4:1; 5:13,18; 6:3; 8:4,6,7,19,20; 9:1,12,13).
Kata pelayanan memiliki arti persiapan hidangan, pemberian bantuan, sumbangan, tugas atau jabatan pelayanan, jabatan diaken (Sutanto, 2003:196). Sedangkan makna kata pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah n 1 perihal atau cara melayani; 2 usaha melayani kebutuhan orang lain dengan memperoleh; jasa; 3 kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa (KBBI, 2002:646).
Pelayanan Roh (2 Korintus 3:8) dalam terjemahan NIV Study Bible adalah the ministry of the spirit.( Zondervan NIV Study Bible: Fully Revised. (Grand rapids, Michigan: Zondervan, 2002) hal 1807). The ministry of the spirit merupakan pemberian hidup dari kematian. Pernyataan dan penggenapan janji Allah kepada bangsa Israel dan gereja di mana kebajikan dan kebenaran Allah dinyatakan dalam Kristus Yesus. Pernyataan Allah antara Hukum Taurat dan anugerah. Pernyataan janji Allah kepada bangsa Israel adalah janji keselamatan dan kelepasan “pembebasan”, serta memandang umat Israel itu agung di hadapan-Nya “berharga” (bdk. Yesaya 46:13). Pernyataan janji Allah dalam Yesaya 46:13 itu bermakna ganda: Pertama, keselamatan dan kelepasan bangsa Israel dari penjajahan bangsa yang tidak mengenal Allah. Kedua, keselamatan dan kelepasan dari perbudakan dosa (Hukum Taurat) di dalam Kristus Yesus (anugerah). Janji Allah itu digenapi oleh kematian Kristus di kayu salib.
Dalam The New Testament of The Jerusalem Bible: Reider’s Edition pelayanan Roh (TB) diterjemahkan dengan the administering of the Spirit yang berarti perihal atau cara melayani yang diatur dan dikendalikan Roh. Dalam Resined Standard Version: the dispensation of the Spirit: dispensasi Roh merupakan cara yang diijinkan dan dikehendaki oleh Roh. Dalam Authorised Version: the ministration of the spirit: pekerjaan dengan bantuan (campur tangan atau intervensi) roh.( 2Co 3:8).
Susanto dalam PBIK Jilid I ditulis dengan  untuk Pelayanan Roh, yang dalam hal ini memiliki arti sikap dalam menjalankan tugas pelayanan atau bisa juga sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh Paulus dalam pemberitaan injil Kristus.

Kesimpulan dari berbagai sumber di atas, Pelayanan Roh merupakan perihal yang berhubungan dengan cara melayani dan persiapannya serta sikap dalam menjalankan tugas pelayanan (pekerjaan atau aktifitas) dengan berbagai kemudahan (tanpa ada imbal jasa) (bdk. 2 Korintus 1:12) . Pelayanan yang bertujuan guna membawa orang pada keselamatan (hidup) di mana pelayanan Roh merupakan ketetapan dan pekerjaan Allah. Suatu pelayanan yang dikehendaki, diijinkan, diatur dan dikontrol, dan dengan bantuan intervensi dari Roh Allah.
Pelayanan Roh merupakan pelayanan perjanjian yang baru merupakan pelayanan yang digerakkan oleh Roh Kudus, karena Roh Kuduslah yang memberikan kehidupan dan kuasa kepada mereka yang menerima perjanjian Allah (2 Korintus 3:1-6).
Jadi, dalam hal ini Pelayanan Roh tidak ada hubungannya dengan fenomena mistik atau supranatural, melainkan suatu tugas pelayanan yang dikerjakan oleh Paulus dalam pemberitaan Injil Kristus.

Makna: Pelayanan Roh merupakan pelayanan yang memimpin pada pembenaran

Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemulian Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya. Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian, betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh! Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran. (2 Korintus 3:7-9)

Kata pembenaran (2 Korintus 3:9) dalam PBIK jilid I dan II (Sutanto, Hasan. PBIK jilid I dan II (Jakarta: LAI, 2003) hal 964 dan 204) ditulis dengan kata  yang mempunyai makna pembenaran dari Allah, yang berasal dari kata muncul dalam Perjanjian Baru sebanyak 92 kali (Sutanto, 2003:204). artinya adalah sebagai perbuatan benar; keadilan; kewajiban agama; status atau identitas hubungan yang benar; perbuatan benar sebagai ketentuan Allah atau bisa diartikan pendermaan, yakni pemberian yang diberikan kepada orang yang tidak layak menerimanya.
Pembenaran merupakan suatu status yang diberikan, bukan dari hasil usaha sendiri. Pembenaran yang berasal dari Allah yang dikerjakan oleh Allah melalui karya Kristus di kayu salib, “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya di dalam dia kita dibenarkan oleh Allah” (2 Korintus 5:21). Pembenaran adalah pemberian cuma-cuma oleh tindakan kekuatan kasih karunia Allah semata, “supaya kamu boleh menerima kasih karunia” (2 korintus 1:15).
Manusia yang menerima pembenaran dari Allah di dalam Kristus telah dilayakkan untuk menghampiri Allah, karena padanya telah dikenakan status yang baru “ciptaan baru” oleh karena Kristus (2 Korintus 5:17). Inilah peralihan dan perubahan status dari hidup yang lama “dalam dosa” ke dalam hidup yang baru “manusia baru” dalam ketaatan pada Kristus (bdk. Yohanes 5:24). Pembenaran Allah mutlak diperlukan manusia, karena jika manusia terlepas dari Yesus, maka semua orang dengan keberdosaannya tidak ada kemungkinan untuk taat kepada Allah (1 Kor 2:14).

Dampak dari Pelayanan Roh: Penyingkapan selubung

Orang-orang Perjanjian Lama menerima Taurat untuk mencapai standar moral dan memperbaiki kelakuan supaya manusia berkelakuan baik. Manusia berusaha untuk berbuat baik untuk dapat menghampiri Allah, namun manusia tidak ada daya untuk itu. Manusia tidak mengerti kehendak Allah (di dalam Kristus) melalui Hukum Taurat, bagi mereka maknanya masih rahasia “terselubung” (2 Korintus 3;15. mereka masih dalam kebodohan, “pikiran mereka telah menjadi tumpul” (2 Kor 3:13; bd. 1 Kor 2:14).
Kristus sebagai kegenapan Hukum Taurat dan satu-satunya cara yang dikehendaki Allah tidak mereka terima. Mereka berusaha dengan kebenarannya sendiri (melakukan Hukum Taurat untuk menghampiri Allah). Mereka menolak jalan dan cara yang diberikan Allah dalam dan melalui Yesus.
Paulus menegaskan bahwa untuk mengerti kebenaran Kitab Suci itu hanya dapat disingkapkan oleh Kristus saja (2 Kor 3:14-17). Kristus adalah penggenap Hukum Taurat. Jika orang berbalik pada Allah dalam arti percaya pada Yesus yang telah mati untuk mendamaikan manusia dengan Allah, maka ia akan mengerti kebenaran Kitab Suci, karena ia telah dimerdekakan oleh Roh Allah. Yesus telah menyingkapkan dan mengambil selubung itu.
Orang yang percaya pada Yesus dapat mengerti kebenaran Kitab Suci, bahwa Allah mendamaikan diri-Nya dengan manusia melalui Kristus. “Dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan” (2 Kor 3;17). “Kemerdekaan yang datang melalui Kristus pertama-tama dan terutama merupakan pembebasan dari hukuman dan perbudakan dosa” (2 Kor 3:7-9).

Kesimpulan

Pelayanan Roh (2 Korintus 3:8) merupakan palayanan yang memimpin kepada pembenaran dalam konteks 2 Korintus 3:8-9, yakni: merujuk pada pelayanan Paulus dalam memberitakan Injil Kristus. Pelayanan Roh merupakan suatu sikap dan prilaku dalam melakukan tugas pemberitaan injil Kristus. Dalam hal ini, Paulus menyebutnya dengan pelayanan dari perjanjian yang baru (Pelayanan Roh) oleh dan dalam gereja.
Pelayanan Roh berdampak pada transisi status, dari manusia lama kepada manusia baru atau ciptaan baru di dalam Kristus, yakni penyingkapan selubung. Melalui iman kepada Yesus Kristus seseorang menerima karunia Roh Kudus sebagai tanda ia mengalami kelahiran kembali dan sebagai milik Allah. Pelayanan Roh merupakan pelayanan yang membawa seseorang pada pertobatan, pertobatan yang membawa keselamatan (bdk. 2 Korintus 7:8-10).. Penerimaan dan percaya akan karya keselamatan yang sudah dikerjakan Kristus di kayu salib, sehingga orang tersebut memperoleh pembenaran di hadapan Allah melalui Kristus (2 Korintus 1:19-22).
Pelayanan Roh membawa orang pada kemerdekaan dari perbudakan dosa, di mana orang yang sudah dimerdekakan memperoleh penyingkapan atas kebenaran firman Allah oleh kuasa Roh Kudus (2 Korintus 3:14-17). Menerima cara Allah dalam mendamaikan manusia dengan Dia di dalam Kristus (2 Korintus 5:15-18).
Pelayanan Roh merupakan pelayanan pendamaian (2 korintus 5:18), yakni tugas pelayanan yang dipercayakan Allah kepada setiap orang percaya untuk memberitakan berita pendamaian antara Allah dengan manusia “dunia” melalui kematian Kristus di kayu salib dan yang bangkit dari antara orang mati. Pelayanan pendamaian adalah pelayanan suatu perjanjian yang baru “gereja” yang bersifat kekal di mana Allah sendiri yang mengerjakannya untuk membawa pada pembenaran-Nya.
Pelayanan roh merupakan karya Roh Kudus yang memungkinkan orang menjadi kudus, suci dan membawa kepada seluruh kebenaran Allah yang bekerja dalam gereja sebagai tubuh Kristus (1 Korintus 6:19; 2:9-16; 12:13; 3:16).

Jadi, pelayanan yang dilakukan oleh rasul Paulus dan kita jaman ini adalah pelayanan Perjanjian Baru; pelayanan yang membawa seseorang kepada pembenaran Allah di dalam Kristus Yesus.
Kepemimpinan Kristen merupakan kepemimpinan yang berorientasi kepada jiwa-jiwa; membawa orang untuk memperoleh keselamatan dan mengembangkan hidupnya untuk mencapai potensi yang maksimal dan membawa pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar