Rabu, 28 Oktober 2009

Rencana Allah di Balik Kesulitan Umat-Nya







(Keluaran 17:1-7)




Introduksi

TUHAN senantiasa menyertai, memimpin dan melindungi umat-Nya dalam segala situasi (Keluaran 13:21,22). Ia juga membela ketika mereka mendapat tekanan politik (Keluaran 14:1-13), menghadapi ganasnya alam (Keluaran 14:15-31), maupun krisis ekonomi (Keluaran 16).

Setelah umat TUHAN mengalami bagaimana campur tangan Allah yang nyata dalam berbagai aspek kehidupan mereka, maka mereka menapaki kehidupan yang berpusat pada kehendak Allah (...berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN… ay.1). Namun demikian mereka mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan vitalnya, yaitu air karena mereka sedang berkemah di padang gurun. Tapi mengapa umat TUHAN yang hidupnya berpusat pada kehendak Allah mengalami kesulitan? Apa maksud TUHAN dibalik kesulitan umat-Nya? Mari kita coba mencari jawabnya.

Rahasia di balik Kesulitan

1. Membongkar dosa yang tidak kelihatan (ay. 2-3).

Dosa yang tidak kelihatan sangat berbahaya bagi kehidupan umat TUHAN, karena sering kali tidak disadari. Tetapi TUHAN tahu dan karena itu TUHAN ingin membongkar dan menunjukkannya, agar umat-Nya terus bertumbuh dalam pengenalan akan Pribadi-Nya. Dosa-dosa itu antara lain:

A.Bergantung kepada manusia.
“Jadi mulailah mereka bertengkar dengan Musa… Berikanlah air kepada kami…”. Hal ini menunjukkan bahwa umat TUHAN lebih mengandalkan Musa daripada TUHAN. Mereka beranggapan bahwa segala masalah yang menimpanya adalah tanggungjawab Musa.

B. Mencobai TUHAN.
Ketika bangsa itu merengek-rengek dan bahkan bertengkar dengan Musa karena kehabisan air. Musa menjawab mereka, “Mengapakah kamu mencobai TUHAN?”. Apa sebabnya Musa berkata demikian? Karena ia tahu bahwa TUHAN pasti hadir dan bertindak menolong umat-Nya, sebagaimana sudah terbukti di masa-masa sebelumnya. TUHAN tidak pernah terlambat menyelesaikan masalah bangsa Israel, namun mereka lupa sehingga mereka mengatakan, “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?” (ay.7).

C. Bersungut-sungut.
“...bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa…”. Kata “bersungut-sungut” dipakai istilah LIYN (bhs. Ibrani) yang artinya berprasangka buruk. Jadi bangsa itu berprasangka buruk kepada Musa ketika menghadapi masalah. Dosa seperti inilah yang ingin dibongkar oleh TUHAN dalam kehidupan umat-Nya.

D. Dosa ingin kembali pada pola hidup lama (Mesir).
Bangsa Israel berkata kepada Musa, “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir…?” ketika umat TUHAN menghadapi tantangan dalam mengikuti kehendak-Nya, mereka tidak sadar bahwa TUHAN sedang mendewasakan karakter mereka, tetapi mereka tidak mau bersusah-susah sehingga bersungut-sungut dan ingin kembali ke Mesir (gambaran hidup di bawah perbudakan dosa).

E. Mencurigai.
“Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?” Pernyataan ini menunjukkan bahwa mereka mencurigai Musa dan menuduh Musa akan membunuh sampai dua generasi Israel bahkan sampai ternak-ternaknya.

Kecemasan ibarat kursi goyang. Ia memberikan pada Anda sesuatu untuk dilakukan, tapi tidak membawa Anda ke mana-mana


2. TUHAN melatih kita berdoa (ay.4).
“Lalu berserulah Musa kepada TUHAN…” Ketika Musa sedang berseru kepada TUHAN, orang-orang Israel justru bersiap-siap untuk merajam Musa. Tapi Musa tidak terpengaruh oleh teror itu. Ia menetapkan hatinya untuk berseru (berdoa) kepada TUHAN. Musa tidak panik sebab TUHAN telah melatih Musa untuk berdoa dalam segala situasi dan kondisi. Ketika keadaan di sekeliling kita kacau dan tidak menentu, apa yang kita lakukan?

3. TUHAN melatih kita untuk mendengarkan Firman-Nya (ay.5).
“Berfirmanlah TUHAN kepada Musa…” Ketika TUHAN berfirman kepada Musa untuk menyelesaikan kesulitan, keadaan orang-orang Israel justru tidak terkendali. Namun Musa menetapkan hatinya untuk mendengarkan Firman TUHAN. Bagi Musa Firman TUHAN yang benar adalah Firman Kebenaran. Dalam hal ini kebenaran Allah adalah mutlak dan absolute, “Di atas segalanya di dunia memerlukan Firman TUHAN.” Inilah transparansi iman yang harus nyata dalam hidup orang Kristen.

4. Cara menyelesaikan kesulitan (ay. 5-6).

Setiap maslah pasti ada jalan keluarnya dan ini dimungkinkan jika orang menetapkan hatinya untuk berdoa dan peka terhadap suara TUHAN. Ada lima (5) hal penting yang perlu diingat ketika menghadapi kesulitan:

Jangan lari dari persoalan atau masalah.
“Berjalanlah di depan bangsa itu…”. TUHAN menyuruh Musa untuk berjalan di depan bangsa itu, artinya supaya Musa tidak lari dari persoalan. Hanya orang yang berani menghadapi persoalan yang akan dipakai TUHAN untuk menyelesaikan masalah atau persoalan.

Mempererat persekutuan dan kebersamaan.
“...bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara tua-tua Israel…”. TUHAN menyuruh Musa untuk melibatkan tua-tua Israel (orang yang memiliki kualitas rohani, karakter dan organisasi) untuk menyelesaikan masalah. Ini menunjukkan bahwa TUHAN menghendaki penyelesaian adalah tanggungjawab bersama dengan jalan mempererat persekutuan dan kebersamaan.

Mengandalkan kuasa TUHAN.
”...bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kau pakai memukul sungai Nil…”. Tongkat Musa melambangkan kuasa TUHAN yang sudah terbukti sanggup menyelesaikan setiap persoalan umat TUHAN apapun, kapanpun dan dimanapun berada.

Kehadiran TUHAN.
“Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu…”. Hal ini menunjukkan bahwa Allah hadir di tengah-tengah kepanikan umat-Nya. TUHAN hadir bukan hanya sekedar menonton, tetapi bersama-sama dengan umat-Nya menyelesaikan kesulitan. Karena itu kehadiran TUHAN sangat menentukan keberhasilan kita dalam mengatasi segala persoalan.

Ketaatan kepada perintah TUHAN.
“...Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.” Semua perintah TUHAN dilaksanakan dengan segenap hati oleh Musa tanpa reserve, meskipun menghadapi ancaman. Komitmen Musa untuk mentaati Firman TUHAN membuat segala persoalan terselesaikan. Berbagai kesulitan dan masalah yang harus kita hadapi bukanlah kutuk, melainkan sarana untuk menyatakan kasih setia, keadilan dan kebesaran TUHAN.



Singkirkan ambisi-ambisi Anda yang kecil

Dibandingkan dengan keberadaan kita nantinya, kita hanyalah setengah sadar. Kita tidak bergairah, lembaran hidup kita penuh dengan coretan. Kita hanya memanfaatkan sebagian kecil dari sumber daya dan mental dan jasmani kita.

Setiap prestasi gemilang yang benar-benar bermanfaat memiliki sebuah label harga.

Singkirkanlah ambisi-ambisi Anda yang kecil! Percayalah kepada Allah yang besar; ingatlah bahwa ALLAH TERLEBIH BESAR!

Pakaian tidaklah selalu menampilkan keadaan seseorang yang sesungguhnya. Mungkin hanya mewakili sebagian kecil dirinya.


Pemanfaatan Peluang atau Kesempatan.

Masa kanak-kanak: tidak ada tenaga, tidak ada uang, tetapi banyak waktu.
Masa remaja-pemuda: ada banyak tenaga, ada banyak waktu, tetapi tidak ada uang.
Masa dewasa: ada banyak tenaga, ada banyak uang, tetapi tidak ada waktu.
Masa tua: ada banyak waktu, ada banyak uang, tetapi tidak ada tenaga lagi.


Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus,
melainkan juga untuk menderita untuk Dia

(Filipi 1:29)




Perubahan sikap kita merupakan sebuah resiko terbesar dalam mencapai kemaksimalan.

Penyakit-penyakit sikap itu adalah:

Kelalaian: Perampas kemenangan Anda.

Ketidaktegasan: Pencuri kesempatan terbesar Anda.

Kehidupan Petualangan: Kehidupan yang dipenuhi dengan banyak keputusan (baik-buruk).
Keragu-raguan: Salah satu yang terburuk adalah keragu-raguan terhadap diri Anda sendiri.

Kekuatiran: Pembunuh yang sesungguhnya. Kekuatiran dalam tahap akhir dapat mengurangi apa yang Anda harapkan. Hal ini mengakibatkan masalah kesehatan-keuangan Anda.

Sikap hati-hati yang berlebihan. Beberapa orang tidak akan pernah memiliki lebih banyak, sebab mereka terlalu berhati-hati, terlalu takut, sehingga terlalu proteksi diri tanpa melihat penyertaan TUHAN dalam hidupnya. Dengan kata lain meragukan firman TUHAN yang tertulis dalam Alkitab.


Solusi terhadap penyakit-penyakit sikap

Kelalaian: Bergembiralah tentang segala sesuatu dan tempatkanlah diri Anda pada satu arah dan bergeraklah ke arah itu, ‘focus’. Bersemangatlah! Mulailah mencurahkan segala sesuatu yang Anda miliki ke dalam semua yang Anda lakukan!

Ketidaktegasan: Jangan hanya berdiri di sana… Lakukanlah sesuatu! Singkirkanlah hal-hal yang tidak penting dan bertindaklah!

Keraguan: Jangan pikirkan perkara-perkara yang terlalu tinggi! Berpikirlah secara realistis tentang kekuatan, kemampuan, karunia dan talenta Anda. Taruhlah kepercayaan Anda pada kemurahan Allah yang di anugerahkan pada setiap kita. Gunakanlah karuniamu secara maksimal!

Kekuatiran: Firman Allah akan memberikan rasa tentram jika kita mau mempercayai apa yang dikatakan-Nya pada kita (1 Petrus 5:7). Serahkanlah masalahmu pada kaki Yesus! Keuntungan yang nyata adalah bahwa Anda memperoleh kelegaan dan terhindar dari sebuah penyakit.

Sikap terlalu hati-hati inilah sindrom ‘Bagaimana jika’. Apakah Anda pernah ada di sana? 95 % kekuatiran “tidak akan pernah” terjadi. Berani menanggung resiko dan menerima tantangan yang melebihi kemampuan Anda untuk memberikan hasil.



sumber: lembar bahasan isu-isu guys counseling center lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar